Jumat, 24 Februari 2012

Farah Quinn

Siapa yang tidak mengenal Farah Quinn ? Wanita seksi yang hobi memasak ini menjadi terkenal di masyarakat Indonesia ketika ia memiliki acara masak sendiri di TransTV pada November 2008. Acara masaknya yang bernama Ala Chef ini sering menampilkan kemampuan Farah dalam membuat masakan yang lezat dan memiliki nilai seni tinggi namun menggunakan bahan-bahan khas dari daerah yang dikunjunginya.

Hal ini juga tidak terlepas dari hobi lainnya, yaitu travelling. Tayangan Ala Chef sendiri tidak hanya disiarkan di dalam negeri. Negara-negara seperti Hong Kong, Filipina, Malaysia, Brunei, Singapur dan Thailand juga dapat melihat acara Ala Chef karena acara tersebut juga disiarkan di Asian Food Chanel.

Tayangan Ala Chef sendiri pada awal kemunculannya mendapatkan banyak kecaman dari masyarakat Indonesia, kebanyakan dari mereka beranggapan acara tersebut lebih 'menjual' keseksian sang host dibanding keterampilan memasaknya. Namun perlahan-lahan kecaman itu mulai berkurang karena memang kemampuan lulusan dari Pittsburgh Culinary Institute ini dalam hal memasak memang berkualitas.

Namun baru-baru ini tayangan Ala Chef kembali mendapatkan teguran. Kali ini bukan dari masyarakat biasa, namun dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Hal ini terkait dengan tayangan Ala Chef pada edisi 5 Februari 2012 yang dikatakan telah 'membiarkan' tayangan Ala Chef 'memamerkan' bagian dada dari Farah Quinn dalam acara 30 menit tersebut.


"Pada tanggal 5 Februari 2012 pukul 10.00 WIB menayangkan host (Farah Quinn) memakai pakaian yang agak terbuka di bagian dada, sehingga tubuh bagian dada host tersebut terlihat sangat jelas sepanjang acara."
(Surat Himbauan KPI)

Surat dari KPI sendiri hanya bersifat untuk menegur TransCorp selaku pihak yang menyiarkan tayangan Ala Chef tersebut agar tidak mengulangi lagi kesalahannya. Surat dari KPI ini juga bisa dijadikan bahan pembelajaran stasiun-stasiun televisi lainnya tentang bagaimana menyiarkan tayangan yang sekiranya memiliki konten serupa.

Namun seperti yang dituliskan diatas, tayangan Ala Chef ini tidak hanya disiarkan di Indonesia, tapi disiarkan juga di beberapa negara Asia lainnya. Tanpa bermaksud merendahkan, kemungkinan hal seperti tersebut di negara lain merupakan hal biasa, berbeda dengan negara kita yang terkesan 'kaku' dengan budaya timurnya.

Namun jika melihat acara ini berasal dari Indonesia, yang secara tidak langsung juga merupakan representatif Indonesia dalam skala internasional (dalam hal ini Asia). Maka surat teguran dari KPI itu masuk akal juga, karena (mungkin) mereka tidak ingin berpikiran bahwa semua juru masak di Indonesia berpakaian seperti Farah Quinn, yang bahkan hanya muncul dalam satu episode. Hal ini juga berkaitan dengan nama baik bangsa dan negara.

Sebenarnya fenomena Farah Quinn ini diawali dengan mulai banyaknya kaum adam yang mulai menyukai acara memasak (re: Ala Chef). Hal ini mungkin disebabkan karena Farah Quinn sebagai host memang memiliki wajah dan bentuk tubuh yang aduhai sehingga menjadi daya tarik lebih dari acara tersebut. Namun jika melihat acara tersebut secara keseluruhan, bagi saya acara tersebut tidak lebih dari acara masak yang dibawakan oleh host yang cantik.

Sekarang tergantung dari niat individu masing-masing yang menonton acara tersebut. Apakah mereka memang melihat acara tersebut karena keseksian Farah Quinn dan berharap 'kecelakaan' seperti tayangan edisi 5 Februari 2012 kemarin, ataukah murni kepada belajar memasak dan mendapatkan pengetahuan (dan ide) baru tentang dunia masak-memasak.

0 komentar:

Posting Komentar