Film ini berusaha menyuguhkan realita yang ada di balik sosok ustadzah yang dipuja.
Memiliki ribuan jamaah dan jadwal ceramah yang padat menjadi adegan
pembuka dalam film 'Ummi Aminah'. Ummi Aminah (Nani Widjaya) adalah
sosok ustadzah yang dicintai oleh jamaahnya. Dia merupakan ibu tujuh
anak dari dua pernikahan yang berbeda.
Ummi Aminah tinggal
bersama suami keduanya, Abah (Rasyid Karim) dan beberapa anaknya. Anak
pertama Ummi, Umar (Gatot Brajamusti) tinggal dengan istrinya Risma
(Yessy Gusman) dan anak mereka di rumah yang mewah. Keluarga Umar memang
serba berkecukupan. Sayangnya, Risma adalah menantu yang sinis. Dia
digambarkan tak punya hubungan yang harmonis dengan keluarga Ummi.
Sementara
anak kedua Ummi, Aisyah (Cahya Kamila) tinggal bersama keluarga
kecilnya di rumah yang sederhana. Dari suami keduanya, Ummi Aminah
memiliki lima orang anak, yaitu Zarika (Paramitha Rusadi), Zainal (Ali
Zainal), Zubaidah (Genta Windi), Zidan (Ruben Onsu) dan Ziah (Zee Zee
Shahab).
Tujuh anak tersebut tentunya punya permasalahan
masing-masing. Dan di sinilah letak cerita film 'Ummi Aminah'. Zarika
digambarkan sebagai wanita karier yang sudah matang, sayangnya dia belum
memiliki pendamping. Zarika justru terjebak dengan seorang pria
beristri, yang tak lain adalah bawahannya di kantor. Gosip meruak,
namanya jadi perbincangan dalam jejaring sosial, tentu saja Ummi Aminah
ikut-ikutan terseret dalam rumor tersebut.
Pekerjaan Zainal
sehari-hari adalah mengantar kemanapun Ummi-nya pergi. Ya, dia bak sopir
pribadi bagi ibunya tercinta. Sang istri, Rini (Revalina S. Temat)
sedang mengandung anak keduanya dan Zainal berusaha mencari pekerjaan
tambahan.
Zubaidah yang masih lontang-lantung sibuk menggaet
cinta dari tetangga sebelah. Dia iri melihat adik bungsunya, Ziah, yang
dipercaya menjadi asisten Ummi, sementara dirinya masih saja menganggur.
Sedangkan Zidan, dia merasa sedih karena Abah-nya seolah tak pernah
mengakui keberadaannya. Abah tak suka melihat Zidan yang bekerja di
salon.
Konflik demi konflik muncul secara teratur dalam film
besutan Aditya Gumay ini. Abah yang tertipu jual-beli tanah, Zarika yang
terjebak cinta terlarang dan Zainal yang ditangkap Polisi gara-gara
transaksi narkoba membuat Ummi merasa kalut dan sedih. Nama baiknya
tercemar. Jamaah setianya satu demi satu pergi, tawaran mengisi ceramah
juga semakin sedikit. Saking malunya, Ummi memutuskan untuk mundur dari
dunia ceramah.
Melongok judulnya, tak sedikit yang berpikir 'Ummi Aminah' sama saja
seperti film drama religi lainnya. Namun, 'Ummi Aminah' berhasil
menyuguhkan cerita yang berbeda. Film ini berusaha menyuguhkan realita
yang ada di balik sosok ustadzah yang dipuja.
Film-film Aditya selama ini dikenal berhasil memancing air mata penonton. Lantas bagaimana dengan yang satu ini? Sutradara yang pernah membesut 'Emak Ingin Naik Haji' itu kembali sukses meramu kisah ini dengan baik.
Tak hanya kisah yang berurai air mata, namun beberapa dialog lucu juga mampu mengundang tawa. Skenario yang ditulis oleh Aditya Gumay dan Adenin Adlan berhasil menghidupkan film ini. Jangan salah, meskipun film religi, romantika masa tua juga ikut menjadi bumbu di film ini, adegan juga dibuat sewajarnya tanpa bermaksud melebih-lebihkan.
Ibarat rollercoaster, Aditya Gumay berusaha menyelipkan beberapa kejutan yang mampu memancing emosi penonton. Dengan durasi 104 menit, film ini juga menampilkan bagaimana hubungan seorang ibu dengan anak-anaknya, bahwa seorang ustadzah juga manusia biasa.
Selain bintang-bintang di atas, Elma Theana dan aktris senior Atie
Kanser juga turut memeriahkan film ini. Penasaran dengan filmnya? Film
'Ummi Aminah' mulai rilis hari ini, 5 Januari 2012 di bioskop Tanah Air.Film-film Aditya selama ini dikenal berhasil memancing air mata penonton. Lantas bagaimana dengan yang satu ini? Sutradara yang pernah membesut 'Emak Ingin Naik Haji' itu kembali sukses meramu kisah ini dengan baik.
Tak hanya kisah yang berurai air mata, namun beberapa dialog lucu juga mampu mengundang tawa. Skenario yang ditulis oleh Aditya Gumay dan Adenin Adlan berhasil menghidupkan film ini. Jangan salah, meskipun film religi, romantika masa tua juga ikut menjadi bumbu di film ini, adegan juga dibuat sewajarnya tanpa bermaksud melebih-lebihkan.
Ibarat rollercoaster, Aditya Gumay berusaha menyelipkan beberapa kejutan yang mampu memancing emosi penonton. Dengan durasi 104 menit, film ini juga menampilkan bagaimana hubungan seorang ibu dengan anak-anaknya, bahwa seorang ustadzah juga manusia biasa.
0 komentar:
Posting Komentar