Selasa, 17 Januari 2012

SEPOTONG KAKI, SEJUTA ASA


kick andyProgram Seribu Kaki Palsu Gratis yang di mulai tanggal 29 mei 2008, mendapat sambutan yang luar biasa, tak hanya dari mereka yang membutuhkan kaki palsu, tapi juga dari para donatur. Dengan bantuan relawan di berbagai daerah, kini sudah 1000 lebih kaki palsu yang Kick Andy berikan pada saudara-saudara kita, para penyandang cacat kaki yang tersebar di seluruh indonesia.
Kick Andy Foundation sebagai pelaksana terus mensosialisasikan program kaki palsu ke banyak pihak. Bak gayung bersambut, sejumlah donatur kemudian bergabung dan melakukan donasi, hingga jumlah donasi melampaui angka Rp. 2 miliar.
Tak hanya itu, Kick Andy Foundation juga bekerja sama dengan berbagai pihak seperti pihak Ditlantas Polda Metro Jaya dan Jaringan 5 rumah sakit, agar lebih banyak penyandang cacat kaki yang bisa mendapatkan kaki palsu gratis, dan semangat hidupnya kembali bangkit.
Dan khusus di episode ini, Kick Andy akan memperkenalkan pada pemirsa, sejumlah penyandang cacat kaki yang sudah bangkit dari keterpurukan dan menyambut kehidupan dengan penuh percaya diri.
Dari Karawang ada kisah Jaja Fadilah, seorang pengemudi bus yang harus kehilangan kaki kiri akibat kecelakaan lalu lintas. Ia sempat terpuruk, tapi setelah mendapatkan kaki palsu, kini ia bersemangat lagi dan bahkan sudah bisa mengemudikan mobil bahkan bus lagi!
Dari Kediri, Jawa Timur, ada kisah Gilang Budi Yohanes seorang pecinta sepak bola. Ia sempat keseleo saat main bola yang membuat tulang lututnya bergeser, disertai dengan penyakit yang kemudian datang, akhirnya pemuda itu harus kehilangan kaki kirinya.
Setelah mendapatkan kaki palsu ia mengaku lebih bersemangat dan tak ada kata trauma dalam bermain bola. Bahkan Gilang kini menjadi pelatih futsal untuk anak-anak di kampungnya. ”Saya menilai kondisi begini sebagai kekurangan, tapi kelebihan,” tegasnya saat tampil di Kick Andy.
Sementara dalam peristiwa tsunami di Nangro Aceh Darussalam, Siti Ardijana kehilangan suami dan 2 anaknya, serta kaki kanannya, yang remuk akibat tertimpa pohon.
Ia sempat malu untuk bersosialisasi saat harus berjalan dengan bantuan tongkat. Kini Siti meneruskan profesi lamanya sebagai guru SD, meski dengan kondisi kaki kanannya memakai kaki palsu dan kaki kanannya harus dipasang pen. ”Setiap hari kaki palsu ini saya pakai untuk mengajar,” kata bu Guru yang suka naik motor ini.
Dari Semarang ada kisah Sumadi, sopir angkot yang sempat terpuruk akibat kecelakaan lalu lintas yang melindas kaki kanannya. Kini, setelah ia memiliki kaki palsu, tak hanya profesi lamanya yang ia jalani. Bahkan lebih jauh ia ingin menularkan kebahagiaan dgn kaki palsu ini kepada penyandang cacat lainnya. Alhasil dengan biaya sendiri, ia kemudian mendatangi para penyandang cacat dan membantu mereka untuk bisa mendapatkan kaki palsu gratis dari Kick Andy Foundation.
Kisah unik hadir dari Kendari. Seorang pria bernama Agustinus sedang menghadapi vonis dokter untuk mengamputasi kaki kirinya. Tapi Agus memiliki persyaratan : ia hanya mau diamputasi jika sudah dapat kaki palsu dari Kick Andy Foundation!
Dari Tangerang ada kisah tentang Basir, yang sangat girang setelah mendapat kaki palsu, sampai-sampai ia membawa kaki palsunya ke tempat tidur. Sopir yang kini jadi buruh itu kehilangan kaki, akibat terkena besi karat hingga terserang infeksi stadium 3.
Basir yang selama dua tahun merasa hidup susah karena amputasi kakinya, kini sudah bersemangat kembali. Ia pernah ditawari untuk menjadi pengemis oleh teman-temannya. ”Tak ada niat saya menjadi pengemis,” tegasnya.
Inilah episode khusus tentang kebangkitan saudara-saudara kita para penyandang cacat kaki. Sepotong kaki palsu telah memberi mereka jutaan asa untuk menyongsong masa depan yang lebih bercahaya.

0 komentar:

Posting Komentar